Sekapur Sirih
Sambutan Kepala OPD

Assalamu'alaikum wr. wb.
Salam Arsip
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pameran ini bukan sekadar ajang menampilkan dokumen-dokumen bersejarah, namun juga merupakan upaya nyata dalam menghadirkan kembali rekam jejak perjalanan bangsa dan institusi, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya arsip sebagai sumber informasi, identitas, dan bukti sejarah.
Melalui platform virtual, kita tidak hanya menjawab tantangan zaman, tetapi juga membuka akses yang lebih luas dan inklusif. Kini, siapa pun dari berbagai penjuru dapat mengakses koleksi-koleksi arsip yang selama ini tersimpan, tanpa batasan ruang dan waktu.
Kami berharap, pameran ini dapat menjadi jendela bagi masyarakat untuk mengenal lebih dalam nilai-nilai sejarah, budaya, dan perjuangan yang terekam dalam setiap lembar arsip. Mari kita jadikan arsip sebagai bagian dari kehidupan yang tidak hanya disimpan, tetapi juga dihidupkan kembali melalui pemanfaatan yang tepat.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Semoga Pameran Arsip Virtual ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Profil
Kepala Daerah (2025 - 2030)


Misi :
1. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Publik dan Sarana Prasarana yang Berkualitas.
2. Mengembangkan Struktur Perekonomian yang Tangguh, Adil dan Mandiri yang Mampu Meningkatkan Pendapatan Masyarakat dan Perluasan Lapangan Kerja Berbasis Potensi Lokal.
3. Meningkatkan Ketahanan Lingkungan Hidup.
4. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Lebih Berkualitas, Produktif dan Berbudaya.
5. Memantapkan Ketahanan Sosial, Budaya dan Keluarga.
6. Menguatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Adaptif, Cepat, Bersih dan Efektif.

Asal Usul Nama Slawi
Dikisahkan bahwa salah seorang anak putri Ki Gede Sebayu yang bernama Rara Giyanti Subalaksana memang terkenal cantik, cerdas, dan cekatan. Kegemarannya menunggang kuda membuat banyak orang semakin kagum. Konon, jika Rara Giyanti sedang di atas pelana kuda kesayangannya akan tampak seperti bidadari yang turun dari langit biru. Jadi, wajarlah bila namanya populer di kalangan masyarakat. Wajar juga banyak pemuda atau perjaka yang ingin menyuntingnya.
Ki Gede Sebayu sering didatangi utusan yang menanyakan keadaan Rara Giyanti. Ada yang berterus terang ingin melamar, ada juga yang hanya sekadar mencari-cari keterangan. Ki Gede Sebayu harus melayani banyak orang yang sama-sama berharap menyunting Rara Giyanti. Ternyata hal itu menimbulkan kerepotan sebab keputusan bukan ditangannya sendiri. Jadi, tidaklah gampang menjawab atau menolaknya. Kemudian pada suatu senja, berkatalah dia kepada Rara Giyanti dengan kata-kata yang ramah. Rara Giyanti terdiam sejenak. Kemudian menjawab penuh kesantunan.
Ternyata Rara Giyanti tidak mengharapkan sayembara harta kekayaaan, ketampanan, dan kepangkatan. Usulnya adalah sayembara kesaktian. Katanya, siapa pun yang dapat menebang dan merobohkan pohon jati raksasa di gunung selatan akan diterima sebagai suaminya. Biarpun dia orang jelata, miskin, atau tidak berpangkat, akan tetapi tetap dilayani sepanjang hayat.
Tidak lama kemudian, dikabarkanlah sayembara itu kepada khalayak luas. Dalam waktu yang singkat, berdatangan perjaka yang berminat menguji kehebatan. Pada waktu itu, telah datang dua puluh lima orang perjaka yang gagah dengan sejumlah pengiringnya. Mereka berasal dari berbagai tempat. Ada yang dekat dan ada juga yang jauh. Kebanyakan dari mereka membawa pethel (kampak) yang tajam-tajam. Pethel itu harus diayunkan dengan tenaga yang keras agar tancapannya mendalam. Dengan cara itulah biasanya batang kayu yang besar dan kokoh lama-lama akan terpotong. Untuk mengormati keberanian mereka itu, dibuatlah dua puluh lima perkemahan di sekitar pohon jati yang disayembarakan. Setiap peserta dibuatkan sebuah kemah. Tempat itu mendadak menjadi pusat keramaian.
Pada hari terakhir, suasana semakin tegang. Ki Gede Sebayu terus komat-kamit berdoa. Wajah Rara Giyanti Subalaksana pun memucat. Matanya meredup menahan tangis sambil bergayut ke pundak ibunya. Pikirnya, jangan-jangan suara gaib itu tipuan jin dan setan. Kalau ada yang menang bagaimanakah nasibnya?
Menjelang sore datanglah seorang santri diiringkan sejumlah remaja yang santun-santun. Dia mengaku bernama Ki Jadug dan memohon izin mengikuti sayembara. Dia terlambat karena memang baru saja mendengar kabar di perjalanan. Ki Gede Sebayu pun memberikan izin, sejenak Ki Jadug berpamitan untuk berwudhu, lantas bersembahyang dua rakaat disaksikan seluruh penonton yang berdebar. Ada yang kontan ikut berdoa. Ada yang mengusap air mata. Ada yang tersenyum kecut. Ada juga yang secara lirih mengejeknya.
Tidak lama kemudian, tampaklah Ki Jadug mengayunkan kampaknya dengan jurus silat yang hebat. Ternyata pada ayunan kelima terdengarlah gemuruh angin lesus dan bumi pun berguncang. Orang-orang berlarian menjauhi gelanggang. Pada saat itulah pohon jati raksasa roboh perlahan-lahan tanpa menyentuh seorang pun di sekitarnya. Lantas terdengarlah sorak sorai berkepanjangan. Setelah mereda, berkatalah Ki Gede Sebayu kepada genap orang yang hadir. Pohon jati itu kelak akan digunakan untuk membuat Masjid di Kalisoka.
Orang-orang pun bubaran dengan hati yang lapang. Kelak tahulah mereka bahwa santri Ki Jadug adalah seorang bangsawan Mataram. Dia sengaja mengembara untuk berguru dan berdakwah. Setelah menikah dengan Rara Giyanti menggunakan nama aslinya, Pangeran Purbaya. Mereka hidup berbahagia dan dikenal sebagai tokoh terpandang di daerah Tegal.
Adapun nama Selawe yang berarti dua puluh lima itu karena perjaka yang datang mengikuti sayembara mendapatkan
Rara Giyanti berjumlah dua puluh lima. Karena kejadian tersebut akhirnya desa tersebut dinamakan dusun Selawe.
Kemudian lama-lama terucapkan Selawi atau Slawi seperti sekarang.
Sumber : Wikipedia
Tegal Tempo Doeloe
Foto Tegal Tempo Doeloe
Makam Susuhunan Amangkurat I di dekat Tegal Arum - Tegal
( KITLV A12 - Graf van soenan Amangkoerat I bij Tegal-aroem )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Makam Susuhunan Amangkurat I di Tegal
( Graf van Soesoehoenan Mangkoerat I te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1915
Ruang Ketel Pabrik Gula Balapulang yang terletak di selatan Tegal
( Ketelhuis van suikerfabriek Balapoelang ten zuiden van Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1915
Bagian Dalam/Interior Pabrik Gula Pangka di Tegal
( KITLV A12 - Interieur van suikerfabriek Pangka bij Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Stasiun Percobaan/Lembaga penelitian tebu di Kagok - Tegal
( KITLV A12 - Proefstation voor suikerriet Kagok bij Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Rumah dinas pimpinan pabrik gula Pagongan di Tegal
( Administrateurswoning van suikeronderneming Pagongan te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1886
Pabrik Gula Pangka di Tegal
( Suikerfabriek Pangka bij Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Pemandangan Gunung Slamet dari Tegal
( KITLV A12 - Goenoeng Slamet gezien vanuit Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Saluran air dari pekerjaan irigasi di Sungai Goeng di Tegal
( Aquaduct van de bevloeiingswerken in de Goeng bij Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1915
Kawah Gunung Slamet di sebelah selatan Tegal
( KITLV A1279 - Krater van de Slamet ten zuiden van Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : Antara 1930 - 1932
Wanita Eropa di dekat sawah di Boemidjawa, sebelah selatan Tegal
( Europese vrouw bij een sawah te Boemidjawa ten zuiden van Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1938
Renovasi penampung air Danawari dari pekerjaan irigasi di Sungai Goeng dekat Tegal
( Verbouwing van de Danawari-watervang van de bevloeiingswerken in de Goeng bij Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1915
Jembatan di atas Sungai Goeng dengan Gunung Slamet di latar belakang
( Brug over de Goeng met de Slamat op de achtergrond )
Tahun Pengambilan Foto : 1910
Rumah Administrator / Rumah Dinas Pimpinan di Balapulang, Jawa Tengah
( Administrateurswoning te Balapoelang, Midden-Java )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Dua orang Jawa bermain sebuah permainan kecil di stasiun Proepoek sambil menunggu kereta
( Twee Javanen doen een spelletje op het station van Proepoek terwijl ze op de trein wachten )
Tahun Pengambilan Foto : 1931
Saluran air di dekat pabrik gula Kemantran dekat Tegal
( Aquaduct bij suikerfabriek Kemantran bij Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1920
Pengangkutan tebu dengan gerobak bambu di dekat Tegal
( Transport van suikerriet in rietkarren bij Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Delman (kereta kuda) di Tegal
( Reiskar met paard te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Stasiun Kereta Api di Tegal
( Spoorwegstation te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Kanal pelabuhan dengan kapal-kapal di Tegal
( Havenkanaal met schepen te Tegal)
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Jembatan Klapperboom dengan kerbau yang sedang mandi di dekat Kagok, sekitar Tegal
( Klapperboombrug met badende karbouwen bij Kagok in de buurt van Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Kuda Pikulan / kuda yang digunakan untuk menarik pikulan atau gerobak kecil di Tegal
( Pikolpaarden te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Panen Tebu di Tegal
( Ploegen van een sawah bij Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Pembajakan Swah di Tegal
( Havenkanaal met schepen te Tegal)
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Cabang Bank Kredit Rakyat Tegal yang berada di Slawi
( Het filiaal te Slawi van de Volkscredietbank Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1929
Balapan kuda di lintasan pacuan di Tegal
( Paardenrennen op de renbaan te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Menanam tebu di dekat Tegal
( Planten van suikerriet bij Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Pasar Ketapan Slawi di dekat Tegal
( Pasar Ketapan Slawie bij Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Memotong tebu di pabrik gula Balapoelang di sebelah selatan Tegal
( Suikerriet snijden op suikerfabriek Balapoelang ten zuiden van Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1920
Saluran irigasi sekunder dari sebuah pabrik gula di residensi Tegal dengan tebu berbunga di sebelah kanan
( Secundaire irrigatieleiding van een suikerfabriek in de residentie Tegal met rechts bloeiend suikerriet )
Tahun Pengambilan Foto : 1927
Penduduk desa berjalan membawa padi hasil panen melalui ladang tebu yang sedang subur di perkebunan Adiwerna, di sebelah selatan Tegal
( Dorpsbewoners lopen met geoogste rijst door een bloeiend suikerrietveld op onderneming Adiwerna ten zuiden van Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1920
Keluarga Mannot-van der Hoek di Slawi dekat Brebes
( Familie Mannot-van der Hoek te Slawi bij Brebes )
Tahun Pengambilan Foto : 1926
Para residen, bupati, dan pejabat lainnya beserta istri mereka dalam acara pelantikan Bupati Tegal, Raden Mas Tumenggung Soesmono
( Residenten, regenten en andere functionarissen met hun echtgenotes op de installatie van de regent van Tegal, Raden Mas Toemenggoeng Soesmono )
Tahun Pengambilan Foto : 1930
Jalan di Tegal
( Straat in Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : antara 1920 dan 1930
Pelabuhan Lama Tegal
( Oude Haven. Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : antara 1895 dan 1910
Lambang kota dari pemerintah daerah Tegal
( Stadswapen van gemeente Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1927
Gereja Katolik Roma di Tegal
( Roomsche kerk, Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : antara 1910 dan 1930
Rumah Sakit Provinsi di Tegal
( Provinciaal ziekenhuis te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1939
Rumah Sakit Provinsi di Tegal
( Provinciaal ziekenhuis te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1939
Rumah Sakit Provinsi di Tegal
( Provinciaal ziekenhuis te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1939
Rumah Sakit Provinsi di Tegal
( Provinciaal ziekenhuis te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1939
Jalan Besar/Raya di Tegal
( Laan te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1910
Perusahaan Perikanan di Tegal
( Visserijbedrijf te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1930
Stasiun kereta api di Tegal
( Treinstation te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1900
Pemandangan kota di Tegal
( Stadsgezicht te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1934
Rumah Residen di Tegal (Bangunan rumah dinas pejabat kolonial Belanda)
( Residentshuis te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Hotel Jodan di Tegal
( Hotel Jodan te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Kantor Pengadilan Negeri Tegal
( Kantoor landraad Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : antara 1910 dan 1935
Kantor A.R. di Tegal (A.R. = Algemeene Raad (Dewan Umum) atau Assurantie Rekeningen (Asuransi))
( A.R. kantoor te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1938
Ladang tebu di Ketapan, Slawi, dekat Tegal
( Suikerrietveld Ketapan Slawie bij Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1890
Kantor S.C.S. di Tegal / Kantor Suiker Cultuur Syndicaat (Perusahaan Gula) di Tegal
( S.C.S. Kantoor Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : antara 1910 dan 1935
Potret studio lima anak Eropa di Tegal
( Studioportret van vijf Europese kinderen te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1935
Makam Susuhunan Amangkurat I di Tegal (Seorang raja dari Kesultanan Mataram (berkuasa 1646–1677))
( Graf van Soesoehoenan Mangkoerat I te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1915
Perusahaan perikanan milik Volkscredietbank (Bank Kredit Rakyat) di Tegal, Jawa Tengah
( Visserijbedrijf van de Volkscredietbank, Tegal, Midden-Java )
Tahun Pengambilan Foto : 1925
Perusahaan perikanan milik Volkscredietbank (Bank Kredit Rakyat) di Tegal, Jawa Tengah
( Visserijbedrijf van de Volkscredietbank, Tegal, Midden-Java )
Tahun Pengambilan Foto : 1925
Gudang-gudang di sepanjang rel kereta api di Tegal
( Pakhuizen langs het spoor te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1900
Pejabat pemerintahan dalam negeri sedang bersepeda di Tegal
( Binnenlands bestuursambtenaar op de fiets te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1938
Meja makan yang telah ditata di dalam sebuah rumah, kemungkinan berada di Tegal
( Gedekte eettafel in een woning, vermoedelijk te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1939
Pembangunan saluran air (aquaduct) di dekat Tegal
( Bouw van een aquaduct bij Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1910
Kantor cabang Bank Kredit Rakyat di Tegal
( Vestiging van de Volkscredietbank te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1935
Pedagang kaki lima di sebuah jalan di Tegal
( Straatverkoper op een weg te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1938
Gadis-gadis Eropa di dekat rumah di Tegal
( Europese meisjes bij de woning te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1939
Tukang kebun sedang bekerja di Tegal
( Tuinman aan het werk te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1938
Hotel di tepi sungai di Tegal
( Hotel aan een rivier te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1867
Arca Siwa dari perunggu, tinggi 96 cm, ditemukan di Tegal. Museum Batavia
( Bronzen Ciwa-beeld, hoog 96 cm., Afk. Tegal. Batavia Museum )
Tahun Pengambilan Foto : 1937
Bank cabang dan stadion di depan (menghadap) jalan utama di Tegal
( Afdeelingsbank en Stadion voor straat Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : antara 1910 dan 1935
Aquaduk Pontjol dari proyek pengairan Pemali dekat Tegal
( Pontjol-aquaduct van de Pemali bevloeiingswerken bij Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1915
Pabrik tenun milik Perusahaan Tekstil Jawa di Tegal
( De weverij van de Java Textiel Maatschappij te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1930
Pabrik tenun milik Perusahaan Tekstil Jawa di Tegal
( De weverij van de Java Textiel Maatschappij te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1930
Ekskursi (kunjungan lapangan) para insinyur, diselenggarakan oleh Tuan Kruimel di Tegal
( Excursie van ingenieurs, georganiseerd door dhr. Kruimel te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1901
Seorang wanita sedang membatik (dengan teknik batik tulis) di Tegal.
( Vrouw aan het batikken (batik tulis) te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1938
Raden Mas Toemenggoeng Soesmono (Bupati Tegal Jaman Kolonial) dari Tegal bersama Raden Ajoe
( Raden Mas Toemenggoeng Soesmono van Tegal met Raden Ajoe )
Tahun Pengambilan Foto : 1930
Staf yang sedang bekerja di kantor cabang Volkscredietbank (Bank kredit rakyat Belanda) di Tegal
( Personeel aan het werk in de vestiging van de Volkscredietbank te Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1935
Bupati Brebes, R.M. Adipati Ario Tjondro Negoro, dan kontrolir Balapoelang, A.J.W. Harloff, bersama rombongan mereka dalam perjalanan dari Kalibakung dan Bumijowo dekat Tegal
( Regent van Brebes, R.M. Adipati Ario Tjondro Negoro, en de controleur van Balapoelang, A.J.W. Harloff, met hun gevolg op weg van Kalibakoeng en Boemidjowo bij Tegal )
Tahun Pengambilan Foto : 1901
Pesawat Fokker F-VII, setelah penerbangan pertama dari Belanda ke Hindia, berada di atas kapal Kertosono milik Rotterdamsche Lloyd di Tegal untuk diangkut kembali ke Belanda..
( De Fokker F-VII na de eerste Holland-Indiëvlucht aan boord van de Kertosono van de Rotterdamsche Lloyd te Tegal om naar Nederland te worden vervoerd )
Tahun Pengambilan Foto : 1925
Arsip Khusus
Arsip Kegiatan Kantor
Tahun 2009
Bangunan Depo Arsip

Bupati Tegal
Foto Bupati Tegal
Ketua DPRD
Foto Ketua DPRD Kabupaten Tegal
Wakil Rakyat
Foto Pelantikan DPRD Kab. Tegal Periode 2024 - 2029
Video
Koleksi Arsip Video
Bupati Tegal dari Masa ke Masa - Citra Tegal Dalam Arsip (Part 1)
Bupati Tegal dari Masa ke Masa - Citra Tegal Dalam Arsip (Part 2)
Kitab Rambang Desa Danareja Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal
Situs Purbakala Desa Semedo
Destinasi Wisata di Kabupaten Tegal
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Layanan Perpustakaan Tahun 2022
Selayang Pandang Kabupaten Tegal>
Peresmian Gedung Kantor Perpusarda 2011
Pembukaan Pameran Buku Tahun 2015
Perpindahan Ibukota Slawi
Koleksi Arsip Perpindahan Ibukota Kabupaten dari Tegal ke Slawi

Suara Merdeka, “Boyongan Pemda Kabupaten Tegal Disertai Upacara “Siraman” dan Pecah Kendi; Disambut Meriah, Suara Merdeka, 20 Desember 1985. Halaman IV.

Suara Merdeka, “Hari Ini Diresmikan Mendagri Kota Slawi Ibukota Kabupaten Tegal”, Suara Merdeka, 24 Januari 1989. Halaman V.

Suara Merdeka, “Mendagri di Tegal : Loyalitas Aparat Pemerintah Jangan Didasari Ketakutan”, Suara Merdeka, 25 Januari 1989. Halaman I.

Suara Merdeka, “Boyongan Pemda Kabupaten Tegal Dengan 60 Buah Dokar dan Berpakaian Kejawen”, Suara Merdeka, 19 Desember 1985. Halaman IV.

Foto Pembangunan Gedung, Suara Merdeka, “Hari Ini Diresmikan Mendagri Kota Slawi Ibukota Kabupaten Tegal”, Suara Merdeka, 24 Januari 1989. Halaman V.

Suara Merdeka, “Kota Slawi Diresmikan Hari ini”, Suara Merdeka, 24 Januari 1989. Halaman XII.

Suara Merdeka, “Boyongan Pemda Kabupaten Tegal Dengan 60 Buah Dokar dan Berpakaian Kejawen”, Suara Merdeka, 19 Desember 1985. Halaman IV.

Suara Merdeka, “Kota Administratif Jangan Buru-Buru Dijadikan Kotamadya”, Suara Merdeka, 25 Januari 1989. Halaman I.

Suara Merdeka, “Kota Slawi Diresmikan Hari ini”, Suara Merdeka, 24 Januari 1989. Halaman XII.

Suara Merdeka, “Kota Administratif Jangan Buru-Buru Dijadikan Kotamadya”, Suara Merdeka, 25 Januari 1989. Halaman I.

Suara Merdeka, “Tantangan Bagi Slawi Masih Terentang Panjang”, Suara Merdeka, 25 Januari 1989. Halaman VI.

Peresmian Kota Slawi sebagai Ibukota Kabupaten Tegal oleh Mendagri Bapak Rudini, 24 Januari 1989.
Dokumentasi Kemerdekaan (Sumber: Diorama ANRI)
Foto Teks Proklamasi dan Lagu Indonesia Raya
X - Files
Foto Pandemi Covid-19
Buku Kunjungan
Silakan isi komentar anda...